Blog ini masih dalam tahap penyempurnaan dan pengembangan...Silakan kunjungi halaman Forum untuk bergabung...Mohon maaf atas segala kekurangan yang masih terdapat dalam Blog ini...Terimakasih

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI / BERBAHASA PADA ANAK AUTIS

Rabu, 19 November 2008 ·

INDIKATOR PERILAKU AUTISTIK ASPEK KOMUNIKASI



Dalam membahas tentang kemampuan berbahasa atau komunikasi pada anak autis memang terdapat beberapa poin perbedaan yang cukup tampak dibandingkan anak normal pada umumnya. Faktor kemempuan komunikasi ini pula yang cukup membantu menegakkan diagnosa autis pada anak. Dokter, psikolog, terapis autis maupun orangtua yang memiliki anak denagn autis umumnya dapat melihat perbedaan kemampuan komunikasi atau berbahasa ini dengan sangat jelas.

Berikut ini saya akan coba menggambarkan beberapa indikator perilaku anak autis berdasarkan aspek kemampuan komunikasi atau bahasa. Semoga melalui postingan ini dapat membantu pembaca sekalian dalam mengenal, memahami serta menetapkan tindakan atau keputusan lanjutan dalam penanganan anak dengan gejala autis.

Beberapa indikator perilaku autistik pada anak dengan autis tersebut antara lain:

Minim Komunikasi : Anak autis umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang sangat minim, anak dengan autis biasanya juga sangat jarang memulai komunikasi dalam lingkungan sosialnya. Komunikasi yang saya gambarkan di sini lebih kepada komunikasi yang bersifat verbal.

Sedikit Bicara : Jarang memulai komunikasi sudah tentu dapat mempengaruhi aspek anak autis secara verbal, sehingga saat berkomunikasi atau menjawab pertanyaan biasanya anak autis hanya memberikan respon singkat atau bahkan tidak ada sama sekali, jawaban yang diberikan biasanya sebatas satu atau dua kata.

Tidak Menggunakan Bahasa Tubuh / Isyarat : Selain minim komunikasi secara verbal, anak autis juga jarang atau bahkan nyaris tidak pernah sama sekali menggunakan bahasa tubuh atau bahasa isyarat seperti yang sering kita lihat pada gejala anak tunawicara (maaf : bisu) sebab anak autis lebih bersifat kepada minimnya minat secara psikologis / psikis anak autis tersebut jadi bukan kepada masalah atau keterbatasan yang bersifat fisik.

Tidak Mau atau Tidak Mampu Menirukan Suara : Ini biasanya dapat kita praktekkan dalam aktifitas sehari-hari dengan mengajarkan beberapa kata sederhana pada anak dengan indikasi autis. Anak dengan autis biasanya menunjukkan indikator perilaku yang terkesan enggan atau bahkan tidak mau sama sekali menirukan kata-kata sederhana yang kita contohkan. Realisasi pada bagian ini dapat kita praktekkan dengan memegang bagian tenggorokan anak untuk mengetahui getaran suara yang dihasilkan.

Kejanggalan Penekanan Suara : Indikator ini dapat terlihat pada perilaku anak autis yang cukup bertolak belakang dengan beberapa contoh perilaku autistik yang saya sebutkan sebelumnya. Pada indikator kemampuan bahasa atau komunikasi anak autis bagian ini, anak autis umumnya mampu dan mau menirukan beberapa kata sederhana namun masih terdapat perbedaan yang jelas pada bagian penekanan suara atau intonasi maupun kesempurnaan nada suara yang dihasilkan, misalnya penekanan penggalan kata yag tidak lazim atau tidak sama dengan yang dicontohkan.

Tidak Berekspresi : Saat melakukan komunikasi dengan orang lain termasuk orangtua, anak autis seringkali terlihat menunjukkan ekspresi yang datar, meskipun menunjukkan sedikit minatnya kepada orang lain. Ekspresi anak autis biasanya dapat terlihat dengan jelas saat kita mengajaknya berkomunikasi langsung dengan upaya tatap muka (meskipun nyaris tidak ada)

Sering Mengulang Kata atau Kalimat : Pada tahapan ini mungkin sebagian orangtua seringkali menganggapnya sebagai perilaku yang normal dan wajar. Memang pada bagian penilaian indikasi perilaku autistik ini, kita harus jeli membedakan termasuk menyesuaikan dengan indikator perilaku anak autis lainnya. Namun biasanya pengulangan kata atau kalimat pada anak autis ini terdapat perbedaan yang sangat mencolok dibanding perilaku normal khususnya dari segi intensitas pengulangan kata.

Mengucapkan Tapi Tidak Mengerti : Kemampuan komunikasi anak autis memang cukup unik karena tidak jarang ada anak autis yang mampu mengucapkan kata atau kalimat dengan sempurna namun sebenarnya tidak mengerti sama sekali tentang arti kata yang baru saja diucapkan bahkan untuk kata-kata sederhana seperti makan, tidur, menulis, belajar dan bermain.

Berbagai indikator perilaku autistik berdasarkan aspek kemampuan komunikasi anak autis yang coba saya jelaskan di atas tentu saja masih bersifat relatif sebab masing-masing anak autis memiliki karakteristik tersendiri, satu dengan yang lain tentu tidak dapat dipastikan sama, sekali lagi saya sampaikan kepada pembaca agar terus mengkombinasikan berbagai aspek kemungkinan indikator perilaku lainnya untuk menyempurnakan diagnosa awal autis sedini mungkin untuk menentukan langkah penanganan autis yang lebih efektif dan efisien serta tepat sasaran dan yang terpenting adalah jangan menutup diri untuk bertanya, bertukar pikiran dan berkonsultasi dengan para pakar atau ahli. Diagnosa dini sangat bermanfaat demi keberhasilan seluruh proses terapi autis. Semoga postingan sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Posting Lain Terkait Autis|Autisme|Autisma|Autistik



0 komentar:

POSTING TERBARU

DAFTAR PENGIKUT BLOG INI